Kalian tau ga kalo tanggal 22 April ini adalah hari bumi? Gue seneng bisa berpartisipasi di hari bumi ini, tentunya sebagai seorang young astronomer yang masih amatiran wajib dong berpartisipasi di hari bumi....
Yuk kita liat sekilas kenampakan bumi kita
Bukan suatu hal yang gak mungkin kalo ribuan tahun yang akan datang posisi daratan bergeser bahkan ada yang tenggelam.
Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional.
Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret. Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network).
(dikutip dari wikipedia.)
NASA juga ngajakin join yang namanya #GlobalSelfie, jadi kalian selfie diluar rumah sambil bawa tulisan kayak gini yang wajib di print
Tapi bayangin aja ya, hari gini masih ada aja yang gapeduli sama bumi, tadi pas pulang sekolah gue ngeliat orang buang sampah asal lempar aja gitu, ya walaupun kesadaran gue juga belum 100 persen, sehingga nya mulai hari ini bener bener gue tahan banget yang namanya buang sampah jangan sampe dijalan.
Terus pas udah dijalan mau ke rumah gue ngeliat orang bakar sampah, haduh padahal hari ini tuh paginya aja sekitar jam10an gue pulang udah panas. Gondok gak sih, kesel gak sih.
padahal ada pesan hari bumi yang bilang kayak gini:
Message of Our Earth
On Earth’s Day
Imagine not just 5 billion human beings as it is at this time, but 5 billion tigers inhabit the earth. There will be no place of a hundred meters far that you wont meet, see a tiger. Wouldn’t you become alarmed, stressed, frustrated, hunted, haunted by so many tigers?
Wild animals, creatures that are not tamed, domesticated, seeing man is almost like seeing a tiger, who’s more ferocious than real tigers are, for “man-tigers” aren’t content to eat, consume just meat for food, but also vegetables and fruits, and wood, and oil, and metal, and plastic, boulders, cement, concrete, …
Calculate how many millions of cows, sheep, chicken, tons of fish, corn, oil, wood, metal, … each year is needed to feed, provide for a 5 billion hungry world population and the mountains of waste it leaves that will pollute the streams, the air, the earth and cause the ozone-layer in the sky to deteriorate and the earth temperature to rise. Thus said The Earth.
According to prediction – then in 1990 when I wrote this -, in the year 2025 the world population would rise to 8,5 billion, an increase of about 3,5 billion within 35 years. Some one comments that the world population since the birth of man through – not just 35 years – but perhaps millions of years, only recently, just reached one billion. Wouldn’t it be disastrous for the earth including all its inhabitants with such a huge population?
On the contrary, suppose man could achieve a decrease of 3,5 billion instead, I, the Earth and all its citizens would rejoice.
That’s Earth’s message.
Conscious of the harm a world population that large would inflict, especially in the big and densely populated cities in Indonesia, a tight family program is campaigned aiming a decline in its population: a one-child family planning policy towards a better, happy world without pollution, traffic jams, unemployment, poverty, overcrowded slums, flats, without transmigration, without fear of conception, without abortion, …; for man, all Earth’s inhabitants and Nature alike.
Sure, it’s better than lowering, reducing them by poverty, neglect, starvation, war, decease or illnesses comments Pak Arif.
I pray, hope, wish so.
From Kompas, April 29, 1990
Seandainya bumi tidak layak lagi buat di huni manusia, mau pindah kemana lagi manusia?
Padahal atmosfer bumi kita udah makin tipis. Sinar matahari ada UV B yang bisa ngerusak kulit, kalo atmosfer kita makin lama makin habis, semua orang bisa kena kanker kulit, meteor meteor yang jatuh ke bumi bisa gak habis kebakar di atmosfer karena atmosfernya udah makin tipis. Sinar matahari yang jatuh ke bumi 50 persen diserap bumi 50 persen lagi dipantulkan kembali, apa mau 100 persen sinar matahari yang jatuh ke bumi di serap semua sama bumi? bisa bisa air yang ada di permukaan bumi kering menguap semua. Terus kemungkinan yang lain es di kutub mencair dan daratan bakal tenggelam, serem kan. Bumi udah makin tua, tinggal nunggu waktunya aja buat kebelah. Jujur kalo kayak gini suka sedih sendiri.
Gak ada kata terlambat, lebih baik terlambat dari pada engga sama sekali. Bantu Rudyta yuk buat jaga-in bumi kita!
Ayo! jaga bumi kita, save our earth untuk anak cucu kita dan untuk masa depan yang lebih baik!
jangan lupa tinggalkan komentar;) Selamat Hari Bumi, Aku cinta bumi.
No comments:
Post a Comment
Kalo gak pake komentar yang baik, nanti digigit nyamuk