Hai Neptune.
Aku sedang menyukai seseorang, tapi mungkin perasaan ini sudah berubah menjadi
sayang. Aku juga berpikir, kapan ya aku bisa menjadi milik dia.
Hari hari
yang aku jalani sungguh sepi. Benar benar sepi. Mungkin dia nggak merasakan hal
yang aku rasakan. Tapi mau bagaimana, untuk mengungkapkannya saja aku tak
berani.
Aku sering
menatap keindahan wajahnya. Senyumnya yang mengembang diwajahnya itu dengan
lesung pipit yang selalu terlihat ketika dia tersenyum. Bola mata yang bulat
dikelilingi bulu mata tebal. Hidungnya yang mancung. Sungguh tampan. Bentuk
tubuhnya yang ideal mungking saja bisa membuat wanita menjerit. Dan tertawa nya
yang begitu seperti gula.
Susah memang
menyukai orang seperti itu. Terlebih lagi dia termasuk orang yang banyak diketahui orang lain. Aku
selalu memandangi semua itu setiap ada waktu, bahkan kalau tidak pun aku selalu
mencuri waktu untuk hal sia sia itu.
Dia dekat
dengan teman teman ku. Dulu kita dekat, bahkan mungkin bisa dibilang sangat
dekat. Tapi sekarang aku sudah tidak bisa merasakan kedekatan itu lagi. Setiap
dia bermain bersama teman teman ku, aku ingin sekali bisa seperti itu. Merasakan
gula tertawanya jauh lebih dekat daripada aku memandangnya dari kejauhan
seperti ini.
Pagi itu,
pagi sekali, aku sedang lewat. Dan tanpa aku sadari ternyata dia juga lewat
dengan arah berlawanan pada ku. Aku senang. Tapi setelah dia menjauh, aku
merasa sedih, aku ingin melihatnya lagi. Lama lama dia menghilang ditelan
lorong koridor itu. Aku membayangkan rasa apa jika aku berjalan berdua bersama
dengan nya.
Dia suka
membalas tatapan ku dikala aku sedang menatapnya. Mungkin ini tidak sepenuhnya
ke-geeran ku. Tapi sungguh, aku melihat jelas dan benar dia sering menatap ku,
bahkan ketika aku tidak melihatnya dan baru ingin melihatnya dia sudah menatap
aku terlebih dahulu.
Sebenarnya
aku punya firasat bisa bersama dengan dirinya. Setiap hari yang aku pikirkan
adalah hal hal bodoh yang tidak akan aku ketahui kapan hal itu akan terwujud.
Bermimpi. Aku sangat suka bermimpi tentang dia. Apapun mimpi itu. terlebih adalah
saat aku jadi pacarnya. Aku tau hal ini bodoh dan sia sia. Terlebih jika hal
yang tidak aku inginkan terjadi, ketika dia telah bersama orang lain. Mungkin
itu akan menghancurkan semua tembok mimpi mimpi ku yang sudah ku bangun bersama
waktu.
Merajut asa
cinta ini tidak semudah apa yang film bicarakan. Benar benar bertentangan
dengan semua hukum alam dunia ini. Pelangi itu kapan muncul. Mungkin aku tidak
akan siap menerima kenyataan itu.
Hayalan ku
kini bener benar menjadi dunia kedua ku yang indah tanpa bisa aku petik. Atau
mungkin memang bisa, aku percaya. Tapi aku hanya bisa menunggu sang waktu yang
bertindak.
Dia adalah
seseorang yang mungkin bisa membuat aku sedih tanpa sebab. Aku juga bingung.
Tapi satu hal yang sangat aku ingin kan adalah aku bisa mengarungi derasnya
dunia ini bersama dia.
No comments:
Post a Comment
Kalo gak pake komentar yang baik, nanti digigit nyamuk